Al-Imam As-Syafi'i - rahimahullah berkata :
دَعِ الأَيَّامَ تَفْعَل مَا تَشَاءُ ** وطِبْ نَفْساً إذا حكمَ القضاءُ
Biarkanlah hari-hari melakukan apa yang ia inginkan…. Tenangkanlah dirimu jika takdir telah memutuskan
وَلا تَجْزَعْ لِحَادِثة الليالي ** فَمَا لحوادثِ الدنيا بقاءُ
Janganlah engkau gelisah dan berkeluh kesah dengan kejadian/musibah malam hari…
Sesungguhnya musibah dunia tidak akan k
دَعِ الأَيَّامَ تَفْعَل مَا تَشَاءُ ** وطِبْ نَفْساً إذا حكمَ القضاءُ
Biarkanlah hari-hari melakukan apa yang ia inginkan…. Tenangkanlah dirimu jika takdir telah memutuskan
وَلا تَجْزَعْ لِحَادِثة الليالي ** فَمَا لحوادثِ الدنيا بقاءُ
Janganlah engkau gelisah dan berkeluh kesah dengan kejadian/musibah malam hari…
Sesungguhnya musibah dunia tidak akan k
ekal
وكنْ رجلاً على الأهوالِ جَلَداً ** وَشِيْمَتُكَ السَّمَاحَةُ وَالْوَفَاءُ
Jadilah engkau seorang lelaki tegar dalam kesulitan…Perangaimu adalah memaafkan dan menepati janji
وإنْ كثرتْ عُيُوبُكَ في الْبَرَايَا ** وسَرَّكَ أَنْ يَكُونَ لَها غِطَاءُ
Jika banyak aibmu di hadapan manusia….dan kau senang jika ada penutup bagi aib-aibmu
تَسَتَّرْ بِالسَّخَاء فَكُلُّ عَيْب ** يغطيه كما قيلَ السَّخاءُ
Maka hendaknya engkau menutupi aibmu dengan kedermawanan, karena seluruh aib tertutupi –sebagaimana dikatakan- yaitu dengan kedermawanan
ولا ترجُ السماحةََ من بخيلٍ ** فَما فِي النَّارِ لِلظْمآنِ مَاءُ
Janganlah engkau mengharapkan kebaikan dari seorang yang pelit… orang yang kehausan tidak akan mendapatkan air di api
وَرِزْقُكَ لَيْسَ يُنْقِصُهُ التَأَنِّي ** وليسَ يزيدُ في الرزقِ العناءُ
Rejekimu tidaklah akan terkurangi dengan sikap tenang (dalam bekerja)…dan tidak akan menambah rejekimu dengan (ngotot) kepayahan
وَلا حُزْنٌ يَدُومُ وَلا سُرورٌ ** ولا بؤسٌ عليكَ ولا رخاءُ
Tidak ada kesedihan yang berkesinambungan demikian pula dengan kesenangan yang bersambung-sambung….
demikian juga tidak ada kesengsaraan dan kemakmuran yang terus menerus
وَمَنْ نَزَلَتْ بِسَاحَتِهِ الْمَنَايَا ** فلا أرضٌ تقيهِ ولا سماءُ
Barang siapa yang didatangi oleh ajalnya… maka tidak ada bumi dan langit yang akan menaunginya
وأرضُ الله واسعةً ولكن ** إذا نزلَ القضا ضاقَ الفضاءُ
Sesungguhnya bumi Allah luas…akan tetapi jika telah datang taqdir kematian maka sempitlah terasa padang yang luas
--- Ustadz Firanda Abu Abdul Muhsin MA ----
وكنْ رجلاً على الأهوالِ جَلَداً ** وَشِيْمَتُكَ السَّمَاحَةُ وَالْوَفَاءُ
Jadilah engkau seorang lelaki tegar dalam kesulitan…Perangaimu adalah memaafkan dan menepati janji
وإنْ كثرتْ عُيُوبُكَ في الْبَرَايَا ** وسَرَّكَ أَنْ يَكُونَ لَها غِطَاءُ
Jika banyak aibmu di hadapan manusia….dan kau senang jika ada penutup bagi aib-aibmu
تَسَتَّرْ بِالسَّخَاء فَكُلُّ عَيْب ** يغطيه كما قيلَ السَّخاءُ
Maka hendaknya engkau menutupi aibmu dengan kedermawanan, karena seluruh aib tertutupi –sebagaimana dikatakan- yaitu dengan kedermawanan
ولا ترجُ السماحةََ من بخيلٍ ** فَما فِي النَّارِ لِلظْمآنِ مَاءُ
Janganlah engkau mengharapkan kebaikan dari seorang yang pelit… orang yang kehausan tidak akan mendapatkan air di api
وَرِزْقُكَ لَيْسَ يُنْقِصُهُ التَأَنِّي ** وليسَ يزيدُ في الرزقِ العناءُ
Rejekimu tidaklah akan terkurangi dengan sikap tenang (dalam bekerja)…dan tidak akan menambah rejekimu dengan (ngotot) kepayahan
وَلا حُزْنٌ يَدُومُ وَلا سُرورٌ ** ولا بؤسٌ عليكَ ولا رخاءُ
Tidak ada kesedihan yang berkesinambungan demikian pula dengan kesenangan yang bersambung-sambung….
demikian juga tidak ada kesengsaraan dan kemakmuran yang terus menerus
وَمَنْ نَزَلَتْ بِسَاحَتِهِ الْمَنَايَا ** فلا أرضٌ تقيهِ ولا سماءُ
Barang siapa yang didatangi oleh ajalnya… maka tidak ada bumi dan langit yang akan menaunginya
وأرضُ الله واسعةً ولكن ** إذا نزلَ القضا ضاقَ الفضاءُ
Sesungguhnya bumi Allah luas…akan tetapi jika telah datang taqdir kematian maka sempitlah terasa padang yang luas
--- Ustadz Firanda Abu Abdul Muhsin MA ----
Posting Komentar