“…agar engkau tidak berputus asa atas apa yang hilang darimu, dan tidak terlalu berbahagia dengan apa yang datang kepadamu.”“ Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir”“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, akan dijadikan untuknya jalan keluar” (QS.Ath-Thalaq:2)“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat”
Sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan. Setelah cucuran air mata akan terbit sebuah senyuman, dan
setelah malam ada siang. Awan duka akan bercerai-berai, malam pekat
menjadi terang, kemalangan akan selesai dan derita akan usai, dengan
izin Allah.
Heri esok akan menghapus semua mimpi buruk, mengusir semua kesedihan, dan menggantinya dengan canda tawa.
Ketahuilah bahwa kehidupan hanya
beberapa menit, bahkan hanya beberapa detik maka jangan habiskan ia
hanya untuk menangisi sesuatu yang tidak membawa faedah bagimu.Semoga
kesedihan yang engkau alami segera berlalu dan kebahagian segera
menggantikan deritamu.
Disetiap tempat engkau menemukan
kegelapan dalam hidupmu. Tidak ada langkah yang tepat kecuali engkau
nyalakan pelita dalam dirimu. Ketika seseorang menyakiti dan melemparimu
maka jadilah engkau seperti pohon kurma. Ketika dilempar batu, maka ia
membalasnya dengan buahnya yang manis.
Jangan putus asa. Mencoba itu memang lambat, dan akan ada penghalang yang menghadang cita-cita itu, maka jangan pernah kalah olehnya.
Barangsiapa yang memberbanyak istighfar,
maka Allah akan menjadikan baginya jalan kesenangan dari setiap
kesedihan, dan jalan keluar dari setiap kegelisahan. Jika engkau
menyerahkan hidupmu kepada keputusasaan, maka engkau tidak akan tahu
apa-apa dan tidak kan mendapat kebahagiaan. Peristiwa-peristiwa tak
mengenakkan yang menimpamu, itulah yang akan mengajarkanmu bagaimana
menikmati anugrah.
Jangan ceritakan beban hidupmu kecuali kepada orang-orang yang membantumu dengan pikiran dan ucapan demi sebuah kebahagiaan.
Seorang ibu yang anaknya jatuh dari
tempat yang tinggi, tak seharusnya menghabiskan waktu dengan menangis
dan berteriak.Ia harus segera membalut lukanya.Begitu juga dengan setiap
orang yang yang pernah dilukai dan dikecewakan,tak seharusnya waktunya
dihabiskan untuk meratapi nasibnya.Hidup tak boleh berhenti, karena
disebabkan kecewa dan putus asa.Segera bangkit dan cari obat penawar
dari segala luka.
Bagi orang-orang yang dikecewakan dan
putus asa, ingatlah bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna,adalah
salah jika anda beranggapan bahwa hidup ini harus memberi kebaikan
kepadamu seratus persen.Ini hanya akan terjadi di surga nanti. Tidak
semua yang anda inginkan dapat menjadi kenyataan. Anda tidak akan pernah
menjumpai seorang Ayah, istri, kelurga,kawan, sahabat, teman-teman atau
yang menjadi pasangan hidupmu kelak, pekerjaan,atau
organisasi yang padanya tidak terdapat sesuatu yang akan menyulitkan dan akan sempurna dalam pandangan anda.
Jika engkau menuntut segala sesuatu
sesuai dengan keinginan dan seleramu, serta tidak menginginkan sesuatu
kecuali yang engkau sukai, maka berhati-hatilah! Sebab dengan demikian
engkau harus bersiap-siap untuk terjatuh ke dalam lembah
kesedihan.Engkau akan merintih ketika kehilangan apa yang engkau
impikan, bahkan bisa jadi engkau malah tidak memperoleh apa yang engkau
impikan dan perlukan.
Jangan memikirkan sesuatu yang tidak
berharga dan membuatmu putus asa. Lupakanlah
keberadaannya.Berkonsentrasilah untuk kesuksesan, sebab dengan begitu
hatimu tidak akan berdebar-debar.Jika engkau kesulitan dalam
pekerjaanmu, jangan putus asa, jangan ragu dan gelisah,percayalah jalan
keluar akan segera datang.
Bersiaplah engkau menghadapi hal terburuk dalam hidupmu, maka engkau akan memperoleh perasaan baik sebagai hadiah.
Putus asa biasanya disebabkan dua hal.
Pertama, karena mengenang masa lalu. Dan kedua, karena memikirkan masa depan.
Masa lalu sering membelenggu manusia.
Pengalaman traumatis yang pernah dialami atau dilihat sering menjadikan
orang bersedih hati memikirkannya kembali. Ada yang karena kehilangan
atau ditinggal oleh orang yang dicintainya. Ada yang karena pengalaman
dirinya sendiri sangat pahit. Ada juga yang masa lalunya dipenuhi dengan
dosa-dosa yang telah tertumpuk sedemikian besarnya. Semua ini
menjadikan orang bersedih, selalu diliputi perasaan berdosa, dan pada
akhirnya trauma untuk melangkah. Maka mengingat dan mengenang masa lalu,
kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan
tindakan bodoh dan gila.Itu, sama artinya dengan membunuh semangat,
menghapuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Masa depan juga sering menjadikan orang
ketakutan. Banyak orang yang dihantui oleh kekhawatiran menghadapi masa
depan. Mereka melihat masa depan itu serba suram, gelap, dan menakutkan.
Bagi orang yang tidak percaya pada Tuhan atau bagi mereka yang imannya
masih kurang, bisa jadi mereka selalu dibelenggu oleh dua masa ini.
Terhadap masa lalu mereka traumatik, sedangkan terhadap masa depan
mereka selalu diliputi oleh perasaan takut. Sedih atas masa lalunya dan
khawatir masa depannya.
Adapun bagi orang-orang beriman, tak ada
yang perlu ditakuti juga tak perlu sedih hati. Mereka yakin bahwa Allah
Maha Kasih dan Sayang, dan rahmat-Nya meliputi segenap alam.
Karena Allah sudah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fushshilat:30).
Dalam kamus Islam tidak dijumpai kata
putus asa. Kehilangan harapan ini merupakan penyakit yang tidak
semestinya melanda seorang muslim, sebab dengan bekal iman tauhidnya tak
mungkin seorang muslim berputus asa.
Kita tak kuasa mengubah masa lalu dan
melukis masa depan sesuai dengan keinginan kita.Lalu mengapa kita
membunuh diri sendiri dengan bersedih dan putus asa atas sesuatu yang
tidak mungkin kita ubah.
Jauhilah putus asa, putus asa adalah
hanya pantas bagi orang kafir, Sedangkan seorang mukmin tidak ada dalam
kamus hidupnya putus asa.Obat bagi segala keputusasaan adalah kembali
kepada Sang Khalik dan berpegang teguh kepada Agama-Nya. Serta bertakwa
kepada-Nya karena barangsiapa bertakwa kepada Allah, akan dijadikan
jalan keluar dan solusi dari segala permasalahan yang kita hadapi.
Salam
Ahmad Khan
Posting Komentar